Kenali 7 Ciri-ciri Rumah Tahan Gempa Berikut Ini!
Sumber: unsplash
Indonesia adalah negara kepulauan yang sering dilanda gempa bumi. Penyebab utamanya adalah letak geografis yang dilalui Ring of Fire atau cincin api Pasifik. Di sisi lain, negara ini juga menjadi titik pertemuan dari tiga lempeng dunia yaitu lempeng Pasifik, Indo-Australia, dan Eurasia. Apabila ketiganya mengalami pergeseran, maka berpotensi menimbulkan gempa.
Oleh sebab itu, konstruksi rumah tahan gempa semakin banyak diadaptasi guna meminimalisir kerusakan yang kemungkinan ditimbulkan saat gempa terjadi. Lalu seperti apa ciri-ciri rumah tahan gempa tersebut? Temukan jawabannya dengan membaca artikel di bawah ini.
1. Dibangun di Atas Tanah Padat dan Keras
Bangunan tahan gempa umumnya berdiri diatas tanah yang memiliki kualitas baik seperti keras, padat, kasar, berpasir, banyak kerikil, tidak porus, dan lain-lain. Jika syarat-syarat tadi terpenuhi maka kondisi tanah tidak akan terdampak secara berlebihan dan menimbulkan kerusakan pada fondasi bangunan saat gempa bumi datang. Selain itu, Anda tidak direkomendasikan untuk mendirikan hunian di dekat lereng yang umumnya memiliki keadaan tanah yang lunak.
2. Fondasi Tahan Gempa
Sumber: unsplash
Selain kondisi tanah, rumah tahan gempa juga harus memiliki fondasi yang kuat agar mampu meminimalisir dampak buruk akibat bencana alam. Fondasi adalah elemen penting yang paling utama saat akan mendirikan sebuah bangunan. Pemilihan fondasi yang tepat akan membuat rumah yang dibangun lebih kokoh dan tidak rentan ambruk.
Ada banyak jenis fondasi yang umum dipakai di Indonesia seperti cakar ayam, fondasi beton, sumuran, tapak, sepatu lari, dan lain-lain. Dari berbagai macam fondasi tadi, sepatu lari dianggap yang terbaik dalam menahan beban hunian. Selain itu, fondasi ini juga sangat direkomendasikan dalam membangun hunian tahan gempa atau rumah bertingkat.
3. Struktur Hunian Berbentuk Simetris
Struktur bangunan atau hunian yang simetris menjadi ciri rumah tahan gempa selanjutnya yang perlu Anda ketahui. Dengan kata lain, desain bangunan bersifat sederhana dan tidak memiliki aksen yang berlebihan. Lain halnya dengan rancang bangunan tidak simetris atau rumit yang berpotensi mengalami pergeseran saat terjadi gempa bumi.
4. Terbuat dari Bahan Bangunan yang Ringan
Sumber: unsplash
Pemilihan bahan-bahan bangunan yang ringan menjadi syarat yang harus Anda penuhi saat berencana membuat rumah anti gempa. Pasalnya, beban fondasi bangunan juga menjadi lebih ringan jika memakai material bangunan yang enteng. Beberapa opsi bahan bangunan ringan yang bisa Anda aplikasikan antara lain bata ringan, baja ringan, semen mortar, dan lain-lain.
Selain mempertimbangkan materialnya, kuantitas bahan bangunan yang dipakai juga ikut mempengaruhi. Semakin sedikit material yang digunakan maka beban menopang bangunan semakin berkurang dan lebih mampu menahan gempa bumi.
Baca juga: Keunggulan Struktur Baja pada Konstruksi Rumah
5. Penggunaan Beton Bertulang
Beton adalah material konstruksi bangunan yang terdiri dari semen, kerikil, dan pasir halus yang dicampur dengan air. Elemen ini banyak digunakan dalam mendirikan sebuah hunian. Untuk menciptakan hunian yang anti gempa, Anda disarankan untuk menggunakan beton bertulang.
Hal-hal yang harus Anda perhatikan saat menerapkan beton bertulang antara lain struktur beton, kuantitas tulangan, dan juga komposisi bahan pembuat beton yang harus diperhitungkan dengan teliti. Tak hanya mampu menahan gempa, beton bertulang juga meminimalisir kerusakan yang bisa terjadi saat gempa berlangsung.
6. Pembuatan Dinding Terkekang
Sumber: unsplash
Selain beton bertulang, Anda juga bisa menerapkan pembuatan dinding terkekang untuk rumah tahan gempa. Dinding terkekang juga disebut dengan istilah confined masonry. Pembuatannya dengan memakai bahan batu bata yang dikekang atau diikat pada tiap-tiap sisi dinding. Material pengikat ini antara lain balok dan kolom beton bertulang. Ikatan tersebut berfungsi untuk menguatkan bata dengan menerapkan jarak 3-4 meter pada dinding. Hal ini bertujuan untuk menekan kemungkinan terjadinya keretakan besar selama gempa bumi muncul.
7. Isolasi Basis dan Pemakaian Material Tertentu
Dalam membuat bangunan tahan gempa, ada beberapa komponen lain yang bisa diterapkan seperti isolasi basis dan penggunaan material khusus. Isolasi basis berguna untuk meminimalisir gesekan antara fondasi dan struktur bangunan. Penerapannya didukung dengan penambahan bantalan khusus. Selain itu, rumah tahan gempa juga sebaiknya memakai pipa elastis untuk mencegah gas atau air bocor saat terjadi gempa bumi.
Baca juga: 11 Bahan Bangunan Paling Utama dalam Konstruksi Rumah
Informasi seputar ciri-ciri rumah tahan gempa tadi semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Temukan berbagai material untuk bangunan tahan gempa tersebut hanya di 1000saudara.com secara online. Disini Anda juga bisa membeli berbagai kebutuhan lainnya seperti plafon, partisi, alat kelistrikan, item pertukangan, sanitary, hingga kebutuhan finishing.
Kini, belanja bahan bangunan dan kebutuhan konstruksi lainnya tidak perlu repot lagi. Hanya dengan sekali klik saja, segala kebutuhan material bangunan siap diantar sampai depan pintu rumah Anda lho! Rasakan pengalaman belanja bahan bangunan berkualitas dan sesuai SNI terlengkap, termurah, tercepat, dan menjamin perlindungan konsumen dengan klik disini.
Ayo mulai belanja !